Risiko Kehamilan Sebelum Genap 20 Tahun

Risiko Kehamilan Sebelum Genap 20 Tahun

Hidrosefalus adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan cairan serebrospinal (CSF) di dalam otak. CSF adalah cairan bening yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Cairan ini berfungsi untuk melindungi otak dari guncangan, serta membantu menyerap nutrisi dan membuang limbah dari otak.

Pada kondisi normal, CSF diproduksi dan diserap dalam jumlah yang seimbang. Namun, pada penderita hidrosefalus, produksi CSF tidak terkendali atau penyerapannya terganggu. Hal ini menyebabkan penumpukan CSF di dalam otak, yang dapat menekan otak dan menyebabkan kerusakan.

Hidrosefalus dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Hidrosefalus pada bayi dan anak-anak sering disebabkan oleh kelainan bawaan, seperti spina bifida atau atresia foramina Luschka dan Magendie. Hidrosefalus juga dapat terjadi pada orang dewasa, yang biasanya disebabkan oleh cedera kepala, infeksi, atau tumor otak.

Gejala Hidrosefalus

Gejala hidrosefalus bervariasi tergantung pada usia penderita dan tingkat keparahan penumpukan CSF. Pada bayi dan anak-anak, gejala hidrosefalus dapat berupa lingkar kepala yang cepat membesar, ubun-ubun yang menonjol, muntah, rewel, susah menyusu, kejang, dan gangguan penglihatan. Sementara itu pada orang dewasa, gejala hidrosefalus dapat berupa sakit kepala, gangguan penglihatan, gangguan keseimbangan, gangguan koordinasi, gangguan memori, gangguan kognitif, dan kejang-kejang


Penyebab Hidrosefalus :

Hidrosefalus memiliki beberapa penyebab yang beragam, tergantung pada usia penderitanya. Secara umum, penyebab hidrosefalus dapat dibagi menjadi dua kategori:

  1. Hidrosefalus Kongenital (bawaan lahir) :
  • Kelainan bawaan : Spina bifida, craniosynostosis (tulang tengkorak menutup terlalu dini), atau kelainan pada vena Galeni (pembuluh darah yang mengalirkan darah dari otak).
  • Infeksi selama kehamilan : Rubella, toksoplasmosis, cytomegalovirus (CMV), sifilis, dan mumps pada ibu hamil dapat memengaruhi janin sehingga berisiko hidrosefalus.
  • Kelainan perkembangan janin : Kelainan pada sistem ventrikel (rongga di otak) atau saluran CSF dapat mengganggu aliran cairan, sehingga terjadi penumpukan.
  1. Hidrosefalus Acquired (didapat setelah lahir) :
  • Cedera kepala : Trauma berat akibat kecelakaan, jatuh, atau luka tembak dapat merusak jaringan otak dan memengaruhi produksi atau aliran CSF.
  • Tumor otak: Tumor di otak dapat menghalangi aliran CSF dan menyebabkan penumpukan.
  • Stroke hemoragik : Pendarahan otak akibat pecahnya pembuluh darah dapat mengganggu aliran CSF.
  • Radang otak (meningitis) atau radang selaput otak (meningitis): Peradangan dapat menutupi atau memperlambat aliran CSF.
  • Operasi otak : Beberapa prosedur bedah otak berisiko menimbulkan peradangan atau perubahan aliran CSF, sehingga meningkatkan risiko hidrosefalus.


Selain faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko hidrosefalus pada janin selama kehamilan muda, yaitu:

  • Ibu hamil berusia di bawah 18 tahun atau di atas 35 tahun
  • Ibu hamil yang memiliki riwayat keluarga hidrosefalus
  • Ibu hamil yang memiliki kondisi kesehatan kronis, seperti diabetes atau hipertensi


Diagnosis Hidrosefalus


Diagnosis hidrosefalus dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan pemeriksaan pencitraan, seperti CT scan atau MRI. Pemeriksaan fisik dapat membantu dokter untuk mendeteksi adanya kelainan pada kepala, seperti lingkar kepala yang besar atau ubun-ubun yang menonjol. Pemeriksaan neurologis dapat membantu dokter untuk mendeteksi adanya gangguan fungsi otak, seperti kejang atau gangguan penglihatan. Pemeriksaan pencitraan dapat membantu dokter untuk melihat kondisi otak secara lebih detail, termasuk adanya penumpukan CSF.

Pengobatan Hidrosefalus

Pengobatan hidrosefalus tergantung pada tingkat keparahan penumpukan CSF. Pada kasus ringan, hidrosefalus dapat diobati dengan obat-obatan yang dapat mengurangi produksi CSF. Namun, pada kasus yang lebih parah, diperlukan operasi untuk memasang selang yang disebut shunt. Shunt berfungsi untuk mengalirkan CSF dari otak ke bagian tubuh lain, seperti rongga perut atau rongga dada. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksa ke dokter jika ada yang mengalami gejala Hidrosefalus.


Sumber : Kemenkes, National Library of Medicine