Kesehatan Ibu di Indonesia: Kemajuan, Tantangan, dan Jalan Menuju Depan

Kesehatan Ibu di Indonesia: Kemajuan, Tantangan, dan Jalan Menuju Depan

Indonesia, negara kepulauan di Asia Tenggara, telah membuat kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil selama beberapa dekade terakhir. Namun, tantangan masih ada, dan memastikan setiap ibu dan anak mengalami kehamilan dan persalinan yang sehat membutuhkan upaya dan solusi inovatif yang berkelanjutan.

Kemajuan dan Prestasi:

  • Rasio Kematian Ibu (AKI) yang Menurun : Meski terdapat perkiraan yang berbeda, AKI di Indonesia telah menurun secara bertahap. Dari 305 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015, turun menjadi 189 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2020, melebihi target Tujuan Pembangunan Milenium.
  • Peningkatan kehadiran tenaga kesehatan terampil : Lebih dari 90% persalinan di Indonesia sekarang dihadiri oleh tenaga kesehatan terampil, berkontribusi pada pengalaman persalinan yang lebih aman.
  • Penambahan akses ke layanan kesehatan : Program asuransi kesehatan nasional, JKN, telah meningkatkan akses ke layanan kesehatan ibu bagi jutaan orang Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
  • Investasi dalam perawatan pranatal: Pemerintah telah memprioritaskan perawatan pranatal melalui program-program seperti Kartu Bantuan Ibu Hamil (PKH) dan inisiatif berbasis masyarakat.

Tantangan dan Hambatan :

  • Disparitas geografis dan sosioekonomi : Akses ke layanan kesehatan berkualitas tetap tidak merata di seluruh kepulauan Indonesia yang luas. Daerah terpencil dan komunitas marjinal sering menghadapi sumber daya dan tenaga kesehatan yang terbatas.
  • Kualitas perawatan : Meskipun kehadiran tenaga kesehatan terampil telah meningkat, kekhawatiran tetap ada tentang kualitas perawatan yang diberikan, terutama di fasilitas kesehatan tingkat rendah.
  • Malnutrisi ibu: Tingkat anemia dan kekurangan gizi yang tinggi di antara wanita hamil berkontribusi pada komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
  • Akses terbatas ke keluarga berencana : Kebutuhan keluarga berencana yang belum terpenuhi tetap menjadi tantangan, menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan peningkatan risiko kesehatan ibu.
  • Pandemi COVID-19: Pandemi telah mengganggu layanan kesehatan dan memperburuk kesenjangan yang ada, berdampak pada hasil kesehatan ibu.

Jalan Menuju Depan :

  • Memperkuat sistem kesehatan : Investasi dalam infrastruktur kesehatan, pelatihan personel, dan peralatan di daerah pedesaan dan terpencil sangat penting.
  • Meningkatkan kualitas perawatan : Implementasi protokol standar, pemantauan fasilitas kesehatan, dan investasi dalam pengembangan profesional berkelanjutan bagi tenaga kesehatan sangat penting.
  • Mengatasi malnutrisi : Pendidikan gizi, program fortifikasi makanan, dan peningkatan akses ke makanan bergizi dapat membantu memerangi malnutrisi ibu.
  • Memperluas akses ke keluarga berencana: Memastikan akses ke kontrasepsi dan layanan aborsi yang aman, bersama dengan pendidikan seksualitas komprehensif, adalah kunci untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan hasil kesehatan ibu.
  • Memanfaatkan teknologi : Telemedicine dan solusi kesehatan digital dapat memperluas akses ke layanan kesehatan di daerah terpencil dan meningkatkan pengumpulan data untuk pengambilan keputusan yang berinformasi.

Investasi dalam kesehatan ibu bukan hanya keharusan moral, tetapi juga keputusan ekonomi yang cerdas. Studi menunjukkan bahwa meningkatkan hasil kesehatan ibu mengarah pada anak yang lebih sehat, angkatan kerja yang lebih produktif, dan ekonomi yang lebih kuat.

Perjalanan Indonesia menuju memastikan kesehatan ibu yang optimal bagi semua wanitanya masih berlangsung. Dengan mengakui tantangan, merayakan kemajuan, dan menerapkan solusi inovatif, negara dapat menciptakan masa depan di mana setiap kehamilan sehat dan setiap ibu dan anak berkembang.


Sumber : CDC, ACOG, WHO, March of Dimes, Kemenkes